Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESa atas berkah dan rahmatNya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami pun sebagai penyusun makalah ini tak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyelesaian makalah ini dan juga kepada dosen pembimbing mata kuliah “Manejemen Pendidikan” yang telah memberikan contoh dan teladan-teladannya
kepada kami sehingga proses penyelesaian makalah ini dapat dilakukan dengan
lebih mudah.
Kami sebagai penyusun mengharapkan agar makalah ini menyangkut “Garapan
Maejemen Pendidikan” dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang mempelajarinya.
Apabila terdapat kekurangan dalam makalah
ini kami memohon maaf karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Pada akhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat. Bagi siapa pun yang mempelajarinya dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pihak-pihak yang telah
membaca makalah ini demi kelancaran dan kemajuan
proses pembelajaran ke depan.
Watampone, April 2013
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen
pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
Dari beberapa
pengertian di atas dapat dilihat betapa Manajemen pendidikan merupakan faktor
utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena Manajemen pendidikan merupakan
suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik
manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.maka ruang lingkup Manajemen sekolah
dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu :
1.
Manajemen administratif, meliputi proses manajemen yang
pada dasarnya terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan. Ruang lingkup manajemen seperti ini juga sering disebut sebagai
proses manajemen atau fungsi manajemen.
- Manajemen operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari Manajemen kesiswaan, Manajemen pengajaran, Manajemen personil, Manajemen persuratan dan kearsipan, Manajemen keuangan, Manajemen perlengkapan, Manajemen hubungan masyarakat, serta Manajemen perpustakaan.
Dari segi operasional atau bidang
garapan, maka Manajemen pendidikan atau Manajemen sekolah meliputi
bidang-bidang Manajemen Kesiswaan, Manajemen Pengajaran, Manajemen Personil,
Manajemen Persuratan dan Kearsipan, Manajemen Keuangan, Manajemen Hubungan
Masyarakat
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian
Garapan Manejemen Pendidikan ?
2. Jenis-jenis
garapan Manejemen pendidikan ?
C. Tujuan
1. Dapat
mengetahui apa itu garapan menejemen pendidikan.
2. Dapat
mengetahui jenis-jenis garapan manejemen pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Garapan Manejemen Pendidikan
Menurut Gussudiarta, (2010:3) ruang lingkup menurut objek garapan manajemen pendidikan adalah
semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan
mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan disekolah tersebut tidak dapat
dipisahkan dari jalur lingkungan formal maupun nonformal, maka juga dibahas
lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.
B. Jenis-jenis Garapan Manejemen Pendidikan
Ditinjau dari obyek garapan manajemen pendidikan, maka
ada 8 obyek garapan, yaitu: Menejemen Kesiswaan, Manejemen
Pengajaran/Kurikulum, Manejemen Personil, Manejemen Sarana & Prasarana/Perlengkapan,
Menejemen Kearsipan, Manejemen Keuangan/Anggaran, Manejemen Hubungan Masyarakat
atau Komunikasi Pendidikan.
1. Manejemen Kesiswaan
Ada tiga masalah utama yang perlu
mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :
a) Masalah penerimaan siswa
baru
b) Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
c) Masalah bimbingan
Untuk masalah yang pertama setiap tahun
dibentuk panitia penerimaan siswa baru. Panitia ini diserahi tugas untuk
mengManajemenkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan penerimaan siswa baru.
Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada panitia agar
penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar.
Di samping itu sekolah mempunyai
tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan kemajuan belajar
siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama
kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab pimpinan sekolah.
Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di
sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar belakang masalahnya.
Masalah yang juga erat hubungannya
dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya
sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik
anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja
memberikan pelbagai ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke
arah kedewasaan. Dalam rangka ini maka tugas pimpinan sekolah ialah
menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan kegiatan
bimbingan ini maka anak-anak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya,
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar
mampu mengatasi masalah-masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Manejemen Pengajaran/Kurikulum
Pimpinan sekolah harus sadar bahwa
kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-guru, sehingga mereka
dapat menjabarkannya secara lebih luas dan dapat mengembangkan secara kreatif.
Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah
seperti perencanaan kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan,
penjadwalan, program pengajaran catur wulan/semester/tahunan hingga persiapan
mengajar serta evaluasinya.
Masalah-masalah yang cukup sukar yang
dihadapi Pimpinan sekolah dalam bidang kurikuler ini antara lain : pembagian
tugas yang sesuai dengan kemampuan dan minat, pengembangan/pembinaan kemampuan
guru dalam mengajar serta meningkatkan mutu pengajaran.
2. Manejemen Personil Sekolah
Tugas utama pimpinan sekolah ialah
membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran makin
menjadi efektif dan efisien. Hal ini hanya dapat dilaksanakan dengan baik dan
lancar apabila ada kerja sama yang harmonis dengan seluruh staf sekolah. Oleh
karena itu yang harus dilakukan ialah membina kerja sama dengan seluruh staf
sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Jadi inilah esensi dari tugas pimpinan
sekolah yang utama dalam bidang personalia.
Dalam hubungannya dengan masalah
Manajemen personalia ini, ada beberapa tugas yang perlu dilaksanakan oleh
pimpinan sekolah yaitu sebagai berikut :
a) Perencanaan Kebutuhan
b) Penerimaan dan Penempatan Tenaga
c) Penyelenggaraan Program Orientasi.
d) Pembinaan dan Pengembangan Staf
3. Manajemen Persuratan dan Kearsipan
Kegiatan persuratan dan kearsipan
merupakan salah satu aspek kegiatan Manajemen yang berfungsi sebagia
dokumentasi dan perwujudan dari berbagai kegiatan penyelenggaraan sekolah yang
menjadi tanggung jawab pimpinan sekolah. Karena terdapat berbagai macam
kegiatan sekolah maka banyak pula bentuk Manajemen persuratan dan kearsipan
yang harus dikerjakan sekolah.
4. Manajemen Keuangan
Masalah keuangan adalah masalah yang
peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini pimpinan sekolah harus
berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf
maupun dari masyarakat atau orang tua siswa. Banyak keperluan sekolah yang
harus dibiayai, dan semakin banyak program yang direncanakan maka semakin
banyak pula biaya yang diperlukan. Dalam hal ini pimpinan sekolah harus
memiliki daya kreasi yang tinggi untuk mampu menggali dana dari berbagai
sumber.
Ada beberapa sumber dana yang dapat diperoleh misalnya
dari siswa/orang tua, masyarakat, pemerintah/yayasan, para dermawan dsb.
Sumber-sumber ini hanya bersedia memberi sumbangan apabila nampak pada mereka
adanya program-program yang jelas, penggunaan yang efektif dan pertanggung jawaban
yang baik.
Orang tua dan masyarakat adalah sumber
dana yang sangat penting, oleh karena itu hendaknya sekolah terbuka bagi
kontrol masyarakat, agar masyarakat menaruh kepercayaan bahwa uang mereka
benar-benar digunakan secara baik sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
5. Manajemen Perlengkapan
Gedung sekolah dapat memberi gambaran
yang jelas bagi masyarakat tentang baik buruknya pelayanan pendidikan yang ada
didalamnya. Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan memberi gambaran pada
masyarakat tentang pelayanan pendidikan yang tertib dan teratur. Sebaliknya
gedung sekolah yang tidak terawat, rusak, halaman penuh rumput yang
tidak teratur akanmemberi kesan bahwa mutu pendidikan yang ada di dalamnya
tidak baik.
Di samping itu pembinaan/perawatan
gedung sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat bahwa hampur
seluruh waktu belajar siswa berlangsung di sekolah. Mereka hanya dapat belajar
dengan baik apabila merasa krasan. Dan mereka hanya krasan apabila kondisi
tempat belajarnya menyenangkan. Dengan gedung sekolah yang terawat baik,
anak-anak akan merasa senang dan mempunyai kebanggaan terhadap sekolahnya.
Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang sangat penting
dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Guru tidak mungkin dapat
mengajar dengan senang dan bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak,
peralatan yang kurang lengkap dsb. Oleh karena itu Pimpinan sekolah harus
menaruh perhatian yang serius terhadap perlengkapan serta peralatan sekolah. Ia
harus mampu mendorong guru-guru untuk bersama-sama memperhatikan masalah ini.
6. Manajemen Hubungan Masyarakat
Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk
masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat
dukungan masyarakat. Oleh karena itu Pimpinan sekolah perlu terus menerus
membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak
memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem
yang dihadapi, agar masyarkat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang
dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya
umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut.
Tambahan lagi diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap
program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif
masyarkat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Garapan Manejemen Pendidikan adalah semua jenis
kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
kegiatan mendidik.
Jenis-jenis Garapan Manejemen Pendidikan
antara lain :
·
Manejemen Kesiswaan
·
Manejemen Kurikulum
·
Manejemen Personil
·
Manejemen Persuratan/Kearsipan
·
Manejemen Keuangan
·
Menejemen Perlengkapan
·
Manejemen Hubungan Masyarakat
B. Saran
Bagi semua pihak yang membaca makalah ini,
kami selaku penulis sangat mengharapkan agar bisa memberikan masukan-masukan
yang berupa kritik dan saran yang dapat memperbaiki makalah ini karena kami
sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Daftar Pustaka
(2011).”makalah-manajemen-pendidikan”.
http://www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-manajemen-pendidikan.html.
(diakses tanggal 13 Februari 2012).
Rande.,(2010). “manajemen
pendidikan”. http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-pedidikan.html.( diakses tanggal 13 Februari 2012).
Sulipan,. (2010),. “Manajemen
pendidikan”,. http://wwww.oocities.com/pengembangan_sekolah.html (diunduh
tanggal 5 April 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar