Senin, 13 Mei 2013

Garapan Manejemen Pendidikan



Kata Pengantar


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESa atas berkah dan rahmatNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat  pada waktunya.
Kami pun sebagai penyusun makalah ini tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyelesaian makalah ini dan juga kepada dosen pembimbing mata kuliah “Manejemen Pendidikan” yang telah memberikan contoh dan teladan-teladannya kepada kami sehingga proses penyelesaian makalah ini dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Kami sebagai penyusun mengharapkan agar makalah ini menyangkut “Garapan Maejemen Pendidikan” dapat  memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang mempelajarinya. Apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini kami memohon maaf karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput  dari kesalahan.
Pada akhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat. Bagi siapa pun yang mempelajarinya dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pihak-pihak yang telah membaca makalah ini demi kelancaran dan kemajuan proses pembelajaran ke depan.

Watampone, April 2013
Penulis



Daftar Isi







BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Manajemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat betapa Manajemen pendidikan merupakan faktor utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena Manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.maka ruang lingkup Manajemen sekolah dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu :
1.      Manajemen administratif, meliputi proses manajemen yang pada dasarnya terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Ruang lingkup manajemen seperti ini juga sering disebut sebagai proses manajemen atau fungsi manajemen.
  1. Manajemen operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari Manajemen kesiswaan, Manajemen pengajaran, Manajemen personil, Manajemen persuratan dan kearsipan, Manajemen keuangan, Manajemen perlengkapan, Manajemen hubungan masyarakat, serta Manajemen perpustakaan.
Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Manajemen pendidikan atau Manajemen sekolah meliputi bidang-bidang Manajemen Kesiswaan, Manajemen Pengajaran, Manajemen Personil, Manajemen Persuratan dan Kearsipan, Manajemen Keuangan, Manajemen Hubungan Masyarakat

B.     Rumusan Masalah

1.      Pengertian Garapan Manejemen Pendidikan ?
2.      Jenis-jenis garapan Manejemen pendidikan ?

C.     Tujuan

1.      Dapat mengetahui apa itu garapan menejemen pendidikan.
2.      Dapat mengetahui jenis-jenis garapan manejemen pendidik.



BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Garapan Manejemen Pendidikan

Menurut Gussudiarta, (2010:3) ruang lingkup menurut objek garapan manajemen pendidikan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan disekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur lingkungan formal maupun nonformal, maka juga dibahas lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.

B.   Jenis-jenis Garapan Manejemen Pendidikan


Ditinjau dari obyek garapan manajemen pendidikan, maka ada 8 obyek garapan, yaitu: Menejemen Kesiswaan, Manejemen Pengajaran/Kurikulum, Manejemen Personil, Manejemen Sarana & Prasarana/Perlengkapan, Menejemen Kearsipan, Manejemen Keuangan/Anggaran, Manejemen Hubungan Masyarakat atau Komunikasi Pendidikan.

1.     Manejemen Kesiswaan

Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :
a)    Masalah penerimaan  siswa baru
b)    Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
c)     Masalah bimbingan
Untuk masalah yang pertama setiap tahun dibentuk panitia penerimaan siswa baru. Panitia ini diserahi tugas untuk mengManajemenkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan penerimaan siswa baru. Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada panitia agar penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar.
Di samping itu sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar belakang masalahnya.
Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja memberikan pelbagai ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Dalam rangka ini maka tugas pimpinan sekolah ialah menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan kegiatan bimbingan ini maka anak-anak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar mampu mengatasi masalah-masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Manejemen Pengajaran/Kurikulum
Pimpinan sekolah harus sadar bahwa kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-guru, sehingga mereka dapat menjabarkannya secara lebih luas dan dapat mengembangkan secara kreatif. Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur wulan/semester/tahunan hingga persiapan mengajar serta evaluasinya.

Masalah-masalah yang cukup sukar yang dihadapi Pimpinan sekolah dalam bidang kurikuler ini antara lain : pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan dan minat, pengembangan/pembinaan kemampuan guru dalam mengajar serta meningkatkan mutu pengajaran.

2.     Manejemen Personil Sekolah

Tugas utama pimpinan sekolah ialah membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran makin menjadi efektif dan efisien. Hal ini hanya dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar apabila ada kerja sama yang harmonis dengan seluruh staf sekolah. Oleh karena itu yang harus dilakukan ialah membina kerja sama dengan seluruh staf sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Jadi inilah esensi dari tugas pimpinan sekolah yang utama dalam bidang personalia.
Dalam hubungannya dengan masalah Manajemen personalia ini, ada beberapa tugas yang perlu dilaksanakan oleh pimpinan sekolah yaitu sebagai berikut :
a)    Perencanaan Kebutuhan
b)    Penerimaan dan Penempatan Tenaga

c)     Penyelenggaraan Program Orientasi.

d)    Pembinaan dan Pengembangan Staf

3.     Manajemen Persuratan dan Kearsipan

Kegiatan persuratan dan kearsipan merupakan salah satu aspek kegiatan Manajemen yang berfungsi sebagia dokumentasi dan perwujudan dari berbagai kegiatan penyelenggaraan sekolah yang menjadi tanggung jawab pimpinan sekolah. Karena terdapat berbagai macam kegiatan sekolah maka banyak pula bentuk Manajemen persuratan dan kearsipan yang harus dikerjakan sekolah.

4.     Manajemen Keuangan

Masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini pimpinan sekolah harus berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari masyarakat atau orang tua siswa. Banyak keperluan sekolah yang harus dibiayai, dan semakin banyak program yang direncanakan maka semakin banyak pula biaya yang diperlukan. Dalam hal ini pimpinan sekolah harus memiliki daya kreasi yang tinggi untuk mampu menggali dana dari berbagai sumber.
Ada beberapa sumber dana yang dapat diperoleh misalnya dari siswa/orang tua, masyarakat, pemerintah/yayasan, para dermawan dsb. Sumber-sumber ini hanya bersedia memberi sumbangan apabila nampak pada mereka adanya program-program yang jelas, penggunaan yang efektif dan pertanggung jawaban yang baik.
Orang tua dan masyarakat adalah sumber dana yang sangat penting, oleh karena itu hendaknya sekolah terbuka bagi kontrol masyarakat, agar masyarakat menaruh kepercayaan bahwa uang mereka benar-benar digunakan secara baik sesuai dengan program yang telah ditetapkan.

5.     Manajemen Perlengkapan

Gedung sekolah dapat memberi gambaran yang jelas bagi masyarakat tentang baik buruknya pelayanan pendidikan yang ada didalamnya. Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan memberi gambaran pada masyarakat tentang pelayanan pendidikan yang tertib dan teratur. Sebaliknya gedung sekolah  yang tidak terawat, rusak, halaman penuh rumput yang tidak teratur akanmemberi kesan bahwa mutu pendidikan yang ada di dalamnya tidak baik.
Di samping itu pembinaan/perawatan gedung sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat bahwa hampur seluruh waktu belajar siswa berlangsung di sekolah. Mereka hanya dapat belajar dengan baik apabila merasa krasan. Dan mereka hanya krasan apabila kondisi tempat belajarnya menyenangkan. Dengan gedung sekolah yang terawat baik, anak-anak akan merasa senang dan mempunyai kebanggaan terhadap sekolahnya. Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Guru tidak mungkin dapat mengajar dengan senang dan bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak, peralatan yang kurang lengkap dsb. Oleh karena itu Pimpinan sekolah harus menaruh perhatian yang serius terhadap perlengkapan serta peralatan sekolah. Ia harus mampu mendorong guru-guru untuk bersama-sama memperhatikan masalah ini.

6.     Manajemen Hubungan Masyarakat

Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu Pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarkat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut. Tambahan lagi diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarkat.







BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan


Garapan Manejemen Pendidikan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik.
Jenis-jenis Garapan Manejemen Pendidikan antara lain :
·         Manejemen Kesiswaan
·         Manejemen Kurikulum
·         Manejemen Personil
·         Manejemen Persuratan/Kearsipan
·         Manejemen Keuangan
·         Menejemen Perlengkapan
·         Manejemen Hubungan Masyarakat

B.  Saran


Bagi semua pihak yang membaca makalah ini, kami selaku penulis sangat mengharapkan agar bisa memberikan masukan-masukan yang berupa kritik dan saran yang dapat memperbaiki makalah ini karena kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.



Daftar Pustaka



(2011).”makalah-manajemen-pendidikan”. http://www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-manajemen-pendidikan.html. (diakses tanggal 13 Februari 2012).
Rande.,(2010). “manajemen pendidikan”. http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-pedidikan.html.( diakses tanggal 13 Februari 2012).
Sulipan,. (2010),. “Manajemen pendidikan”,. http://wwww.oocities.com/pengembangan_sekolah.html  (diunduh tanggal 5 April 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar